ANTARA ADA DAN TIADA
BINTANG yang membengkokan cahayanya terasa merdu diatas, daun-daun itu, nyamuk berikat sperti terbebas dari larik puisi dan iramanya yang berdengung dendang diatas pusaranya, melambung tinggi bagai puing-puing berita bersorakan di acara tv-one saat ini, rumus duniapun terpenggal oleh berita gembira yang dibawa nyamuk bangsawan itu, mengamuk bagai pedang yg benderang, terang-terang dan bernyawa zat kimia bagai merek no 19 di iklan-iklan itu. ia bagai raja semauk dizaman purbakala, mengamuk, mencekik hati dan batinnya. bagai teroris angkatan 2045,, raja hutanpun mengaung bagai sebilah keris yang diujungnya berdarah-darah bagai rumput laut terhampar dipesisir pantai, dan gelombang yang kurang tau tempat ia datang, gitar-gitar mengemis gentar dibalik bukit yang berkecamuk itu, lurus dari pandangan bagai surutan balon menyala-nyala dibalik kelambu hitamnya.
Sesampai padepokan perguruan saya masuk ke rumahnya abi, mengajak maulana lahir batin, setelah tiba dirumahnya abi, kamipun turun, dan memohon ampun atas segala khilafku selama keberadaanku diranting perguruan, hingap dipunggung sebuah resah yang tak menentu, ku harus cepat-cepat pergi sebelum maulana bertanya, tentang pacarku, tetapi tak jauh dari rumah tu maulana bertanya..
"alex.. mana cewek itu..?" saya langsung bilang "ia pergi kepraya, tadi abi itu paman nya, katanya begitu" untungnya maulana tidak begitu peduli lalu kita balik kerumah, jika maulana peduli tentu saja saya akan terjepit malu, karena yang kumaksud Diyan itu adalah nama temanku yg cowok sebab saya tidak tau nama pacarku, tetapi sering kusebut ia adalah permata.
Kata abi, kalau kamu cinta kepadanya kamu harus mencintainya karena Allah, jadi, namanya tidak ku tahu, hanya saja sekali kumelihatnya dan waktu itu langsung dijalin tunangan dengan "syahadat, dan bismillah" namun, aku malu menceritakan kepada ibu dan kakaku, karena saya tau bahwa mereka pasti menganggap angka NOL itu terbalik,,akan tetapi seperti orang bijak bilang bahwa guru itu adalah orang tua juga, jadi yang menjadi orang tuaku waktu itu adalah guruku, abi imron, begitulah hidup karena harus iklas untuk tidak mengetahuinya, namun percaya dan yakin kita dapat mendapatkannya.
Aku dan dia antara Ada dan Tiada, mungkin banyak yang tidak percaya,,!! Akan tetapi suatu saat mereka-mereka dapat membuktikannya dan menyaksikan sendiri. dialok kecil dengan permata selalu terjalin dalam gelaran sejadah dikamarku, dengan sinyal-sinyal ayat al-qur'an, ditengah malam bertower robbul izzati. seakan ia ada tetapi lenyap dalam pandangan mata, nyata dalam dada. hingga rumah-rumah hatiku tiada seperti al-quran yang kosong, sejuk dan berderai rapi bagai irama music clasik berjuta rasa, dan seperti huruf-huruf U dalam al-qur'an yang bermakna nikmat Tuhan, dan Ha.. sperti dzat yang tiada dalam bayangan mata. menyatu dalam lafass rahasia HATI hua...!! dialah yang ada ku rasakan bersama Kebesaran dan dzat Tuhan. :)
Lafas-lafas Al-qur'a bergantian ku baca dengannya,, dalam jarak yang jauh, meskipun itu jua ia terasa dekat dan berada didepan muka,, terasa mesra bagai kuku dan daging tidak terpisah antara jarak dan waktu disana, tidak akan kalah dengan alat modern saat ini, yang hanya menghabiskan pulsa jauh dari pahala, dekat dengan dosa. Tetapi, kalau hape Tuhan, tentu saja berjuta rasa terasa, dekat dengan Rob, mempertebal dompet paha dan pahala, dan tentu saja menjanjikan Syurga.
Permata aku ingin bertaubat dan Aku merindukanmu :)
BERSAMBUNG COI... ADA LAGI NATI.. SERU...TUNGGU YA...!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar