Wikipedia

Hasil penelusuran

Minggu, 19 Juli 2015

HANTU IKLAN BERMUTU

ONCE UPON A TIME

Langit-langit bercerita dengan angin yang berpasrah hati kepada rembulan, lalu si Langit bertanya kepada si Angin, wahai angin,, seandainya aku munukar analogi denganmu maukah engkau menukarnya? si anginpun bertanya kepada si langit, wahai langit seandainya analoginya cukup membuatku terhibur daripada aku memberi napas kepada dunia, aku mau, apakah analogi yang kamu maksud wahai langit?. langit pun berubah kebiruan, dan awan kemerahan, ikut mendengar pembicaraan angin dan langit. wahai angin, maukah engkau jika aku bertukar tempat denganmu wahai angin? dengan wajah kebiru-biruan si langit penuh gairah, angin pun terheran-heran ada apa dengan si langit. wahai langit, untuk apakah tempatku jika tempatmu lebih baik daripada diriku? si langit menjwab. wahai angin aku meminta menukar tempatku dengan tempatmu supaya aku bisa Menjepit manusia-manusia yg tak merasa berdosa di dunia dan supaya mereka mengetahui betapa marahnya aku atas perlakuan mereka. lalu si angin pun terdiam tanpa seribu bahasa, wahai langit ide mu cukup menggembirakan kalau aku mampu membantumu dan bintang untuk meleyapkan iblis-iblis itu. para galaksi bintangpun tercenganng mendengar dialok langit dan angin yang begitu girang dalam diri si bintang, hingga wktu berlalu, tiba-tiba langit dan angin melihat sesosok anak di sebuah pelosok berjalan sendiri, terisak-isak nada hatinya, langit memperhatikannya dan angin mengikuti anak ini, wahai angin,, untuk apa engkau mengikuti anak itu, anginpun menyahut, karena aku mendengar isi hatinya yg penuh dengan duka cita. si langitpun tertegun rapi dengan kebiruannya disore hari. burung-burung ikut memperhatikan berita itu, sesampai dirumah anak itupun mengetuk pintu rumahnya, ibu..ibu..!! ibunya tidak menyahutnya karena ibunya masih dalam sholat.
    anak itu terdiam lalu ia tendang pintu rumahnya yang terbuat dari kayu jati tahun 50-an, nampak pinggirnya terbaring bagai buah-buah kedelai terbiris rapi oleh semut-semut. pintu itu melayang-layang diatas punggung ibunya yg sedang sujud, namun, ibunya tetap medirikan sholat, anak ini semakin marah karena ibunya tidak merespon sedikitpun kecuali dialok kecil kepada robnya. lalu anak kecil mencari botol kecil, lalu ia kencingi kedalamnya, dan menyirami ibunya ketika sedang duduk, tetapi ibunya masih menyelimuti langit langit rahang lidahnya dengan lafas berlian dari firman Tuhan yg turun dari ketinggian tak menentu. anak ini menyahut kecil bagai sebaris pedang dan petir yang menghantam ibunya dikala ia duduk, bagai petir-petir --- yang melingkari tenggorakan keringnya dalam hati. dan mengering bagai sebiris qolbu tersesat dijalan yang berbatu api. langit terheran-heran ingin cepat cepat bertukar tempat dengan angin supaya ia menjepit manusia semacam itu. langit berteriak dengan keindahan merayu sang angin, tetapi robbul izzati belum mengizinkan hal itu. 
anak seperti bangsawan itu, seakan teriris roti dimeja bundar sang mentri, ibunya mengucap salam lalu melantun nada khusyuknya kepada ALLAH robbul izzati, "wahai Allah sekiranya engkau perkenankan satu malam bersama cahaya terangmu, maka itu lebih baik bagiku dari pada aku terhina seperti ini, sungguh engkau maha mengetahui lagi maha suci kasih sayangmu" mendengar do'a ibunya anak itu semakin girang menghantam dadanya sendiri, mencekik batinnya sendiri, sperti danau yang belum disirami air kesejukan rahmat dari Ilahi. tidak sedikitpun ibunya meresponnya, lalu anak ini pergi mencari pistol, tetapi angin mencoba mencegahnya dengan dikalabui pandangannya, anak ini mencari kayu besar lalu ia kembali dan menghantam ibunya, ibunya pun terbaring tergeletak darah ibunya memancar bagai pisang yang dipisah-pisah dengan batangnya, dan bagai air yang mengalir seperti water full lobar itu. langit menyapu-nyapu para awan untuk melihat kejadian itu, anginpun, menghembuskan kekuatannya hingga langit-langit rumahnya berantakan bagai sampah dipinggir jalan, dibawah jembatan djokjakarta itu. 
burung-burung merpati berterbangan sambil bernyayi-nyayi diatasnya, keelokan nada merpati membawa beberapa orang dipedesaan mendatanginya, untuk mendata kependudukan. anak ini merasa ketakutan darah ibunya yg mengalir berbanjiran seperti kota jakarta yg membeku dan mengering bagai suasana ditaman indah lombok tengah, kedua kaki anak itu tidak bisa ia angkat lantaran kedurhakaannya, sementara para pejabat desa sudah mendekat, melihat rumah yang runtuh berantakan si para kantor-kantoran itu berlarian, timbul dalam benak mereka sekantong kopi hangat dipagi hari, lumayan,,untuk dibuatkan laporan terhebad, dan menghasilkan dana besar. nampak dari atas si langit menyasikan mereka dengan wajah pucat pasi bagai sawah dimusim panas. 
semakin ketakutan si anak ini, ingin ia berlari bagai kilat dan petir merajai hujan tiap hari,, Nak ada apa ini? mereka bertanya dengan wajah sendu gurau. anak ini terdiam tanpa seribu bahasa, dan bersuara terbata-bata.. aaaa...anu.! ibunya yg terjepit atap rumahnya nampak seperti kain yang dibungkus berwarna putih dengan alat sholatnya. si bapak-bpak ii mengangkatnya lalu ia melihat sesosok ibu tua yang tidak bisa berjalan itu terkapar-kapar, bagai pohon pisang yg terpecah belah dimusim gawe. 

keduannya pun bengong..!! "'proposal Nyata duit yang bergantungan ditiang-tiang langit". namun ia Sadar bahwa Anak ini butuh bantuan supaya kakinya tidak tenggelam, darah yang tebal bagai LIM itu seakan tidak ingin lepas dari kedua kaki anak ini. anak yg menghulus kayu di kepala ibunya itu dikira terpaan atap dan kayu kayu rumahnya yang oleh pejabat itu, lalu kedua pejabat itu memberi solusi kepada anak ini.,.. " tenang..tenang.." dengan sikap lembutnya, yang membuat benaknya melayang sampai ke pintu surga ke-7, Berlian..berlian Bro. kesempatan tidak terulang lagi pernyataan batinnya menggema dideretan bintang dan langit-langit ke-5. pejabat yang satunya seakan menghirup bau surga yang tertimbun emas ditengah-tengah ujung jarinya. lalu mereka gelisah, seraya berkata, "Nak tenang, saya ada solusi, kebetulan saya bawa SOKLIN pemutih untuk menghilangkan darah-darah ini"

PETUAHNYA BUAT SENDIRI YA...!! haha kidding :)

Tidak ada komentar: