Wikipedia

Hasil penelusuran

Rabu, 29 Juli 2015

CINTA RUKUN SHOLAT

semenjak waktu berlalu---
aku terdiam malu----
dalam sepi merajuk duduk----
terang-terang hatiku----


wiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiitiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiing. . ceritanya.. di.. blogKu......

Pengembala Tampan


     Malam yang indah, kelelawar berlarian menyambar beberapa buah jambu didepan kamar kecilku, hingga membuatnya memerah dan terjatuh terbaring-baring nampaknya. aku terseyum sendiri mendengarnya, siapa juga yang menemaniku, selain dari pandangan ilahi, robbul izzati sang penyejuk hati. seakan aku ingin mati bersama nikmatnya nanti. pengembala tampan berlari-lari dimalam hari dalam bayangan yang ditemani hati, pengembala tampan terus mendengar burung kelelawar berdecak kagum dari luar melihat ku mengetik buah pikiran tentu dari hati yang ternama. bintang-bintang diatas sana juga akan berdecak kagum dengan tulisan pengembala tampan, pengembala bukan mengembala sang malam melainkan mengembala angan-angan. angan-angan bukan berbentuk pelangi tetapi mentari tentu penghangat dan penerang siang. kalau malam tentu ada bulan dan balon-balon kecil. 

- pengembala tampan ada yang jatuh cinta tu..dibelakang..!!
- haha.. canda ko...!!
- serius banget sih..!! seperti tidak pernah belajar..!!
- belajar apa ayoo...!! menulis kali ya..!!
- cuma petualang berkelas satu ja ko..!!
- kok bingung..!!
-udah makan belum..!! hmmm.. makan sana..!!
- meskipun malam bintang tetap mencintaimu..!!

      Whoi... break dulu ya,,, saya ngantuk spertinya saya sudah muda.. menurut mu bagaimana? apakah wacanaku kurang menarik..!! kasihan sekali tidak punya pikiran positif..!! moga Allah mengampunimu..!! tunggu dulu ya.. saya mau tidur.. apa saya harus temenin dengan tulisan ini..!! saya rasa tidak begitu.. benar.. saya mau tidur..!! saya berharap jangan menangis..!! bobok ya.. ya.. ya.. tapi temenin saya.. saya masih membutuhkanmu. 
         wiiiiiiitiiiiiiiing..........!! cari angka t nya ya, siapa tau dapat donak, dari pada duduk tidak ada artinya mending dengerin saya. tapi banyak dzikir ya..!! 

        wiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiitiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiing....... olong cari lagi... t nya masih ada ko..!! ayooo tebak dimanakah angka t? ayooo...!! tebak t itu dimana..!! mau tau jawabannya..? saya rasa ini cukup menarik,, jawabanya adalah t itu ada di Ati..!!

      waooo... inilah waktu yang indah, duduk termenung bagai biola, membuat cerita tentang pengembala tampan tetapi tidak ketemu-ketemu ide pokoknya, apalagi inti sarinya, inginku mencarinya kedalam hati, supaya saya menemukan inti sari pengembala tampan, tapi.. aku tak cukup hebat untuk itu...!! saya tahu, kekurangan ku banyak apalagi saya cukup pandai. tentu aku mampu menggunakannya hanya seledar menulis cerita, wah,,, itu mudah,, asalkan tau cara membuatnya. pertama-tama marilah kita panjatkan do'a atas puji syukur kita kehadirat Allah swt. Agar lindungan serta limpahan rahmatnya senantiasa tercurahkan kepada kita. kedua.. Proklamasi, kami bangsa indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaanya. suara bung karno seakan terdampar dihatiku. ketiga, pancasila ketuhanan yang maha esa.

     Aku mimpi dulu ya...!! daaa....daaa... jangan cem cemburu dengan mimpiku, karena mimpi indahku dapat tercapai. jangan iri dan dengki juga, karena kedengkian sungguh Allah tidak suka kepada orang-orang seperti itu.

huuuaaaamm...........!! tit.tit.tit. tutut..tut..bet... bunyi kentut.. 
cerita apa ini yang kamu buat.. ini bukan cerita tapi kisah pengembala tampan mengembala dibalik-balik pribadinya. maksudnya apa..? menjadikan pribadi yang baik.. begitu... dongkol..tongkol..lontong..singkong..dodol.. enak ya kalau dibuat jadi enak...? tentu ya..!! dan begitulah dengan tulisan ini.
INILAH SAAT YANG INDAH

sepucuk surat buat ibu


Kamis, 23 Juli 2015

KAMPUNG HALAMANKU



Berderai angin menerpa, berbagai keunikan terdapat dalam sebuah berita dipandangan massa..!! si joi, nyantai saja menunggu waktu tiba, filmnya dimulai suatu ketika, angin-angin dan mendung berderai menyambut kabar berita kedatangan sang pemeran ternama. lebur angin menyapa bagai tepung-tepung terigu dikios-kios terdekat, hati mereka seakan bertanya-tanya ada apa dengan dirinya..!! ia tetap terseyum bagai balon di PALESTINA, berbuah semangka didaratan pasifik ternama, laju angin terus bergantian menyapa,, semangat dan bertahan, film mu akan segera tiba, biarlah pemandangan massa bagai secuil cangkul disawah hari itu berdendang menghantui dirinya,, hati seakan terpenggal dihari ke-7, menunggu dan melaju bagai angin dibawah langit-langit sana. mata seakan terpejam, hati seakan mengapung didua timur itu. seakan hari demi hari menyapa "sabarlah meskipun orang-orang kelak menggunjingmu dengan harapan palsu mereka, sebab, tiada hari yang bertulis cerita cinta dilain tempat sedang ia akan segera tiba" hari-hari ku seakan terkurung dalam jelmaan nestapa melebur bagai sebongkah debu yang bermata-mata.

Tiap hari karaktermu berubah disebabkan ada apa garangan? burung-burung berdengung dibalik rumah, bertanya. lalu beranalogi, kenapa engkau mengatakan kepadaku seperti itu, sedang engkau adalah sang penilai? jika aku menjawab apakah sesuai dengan yang engkau inginkan? sebab, tidak sedikitpun yang dapat engkau petik nilai kebaikan yang tersimpan didalamnya sebagaimana dunia saat ini. tidakkah engkau melihat lingkungan sekitarmu? tidakkah engkau melihat bagaimana lingkungan  ini? jika engkau ingin melihat karakter seseorang maka lihatlah lingungannya, dimana ia tinggal, dimana ia berada,!! bukankah faktor kehidupan seseorang berpengaruh terhadap lingkungannya, jika lingkungannya baik maka baiklah orangnya!!

      Angin menyapa sang burung, wahai burung bukan begitu maksudku, kenapa engkau bisa berubah bercahaya-cahaya ketika kami tidak membutuhkanmu, dan engkau redup ketika kami membutuhkanmu,!! burung terseyum tenang, wahai angin, aku menghirup udara sejuk sekali,, dan selalu bertanya kepada robbku, kenapa engkau begitu sejuk, akan tetapi kenapa engkau bertanya kepadaku tentang hal itu? Cobalah bertanya kepada robbmu jika engkau merasa kesulitan menilaiku,,!! sebab, aku memberitahumu tentu itu tidak bisa engkau terima dengan akal pikiranmu, wahai angin, ini bukan masalah retorika atau wacana yang tak bertuah, akan tetapi ini masalah keinginanmu,, tiap kali aku memberitakan tetapi engkau tidak menerima malah engkau mengatakan kepadaku sesuatu yang tidak kuinginkan, jadi kuinginkan engakau berdialoglah dengan tuhanmu..!!

Kampung halamanku terasa sunyi, dibalik keramaian hati, teman-teman mengangkat kegembiraannya yang terbawa keatas keindahan. sang juara tetap terkurung dalam kamarnya, seakan semua orang bertanya-tanya atas keanehannya, yang terkadang berubah, terkadang tidak,, sang juara ingin sekali mengatakan sesuatu itu kepada orang-orang yang bertanya-tanya itu tetapi sang juara tidak menyakini orang yang bertanya-tanya itu percaya akan wacanannya. sebab, sesungguhnya, wacananya ada pada genggaman Tuhan. 

Rahasia dibalik rahasia ROBBUL IZZATI,, sikap kekanakanku menoleh kemanjaan dan kehebohan dalam kedamaian yang menjemput kegembiraannya, seakan ia ingin menyampaikan kepada kawan-kawannya, tentang dirinya, tetapi ia diterpa sikap pemalu yang tinggi, terkadang mentalnya meledak sampai-sampai orang membencinya, terkadang juga jadi penghibur bagi sekalian massa. ia berlari-lari dalam bayangnya ingin menjadi pemeran sinetron ternama, tetapi kabut malam menghalanginya untuk menjadi cahaya penerang bagi sekalian ummat.

sikap biasa terkadang menyapa indah, 
sikap sederhana terkadang jadi pahlawan,
sikap mana suka terkadang jadi beban pikiran,
sikap tinggi terkadang jadi sorotan tak bertuah,
sikap dan sikap... kenapa orang mempermasalahkannya, tidak memperbaikinya??


ha,ha, maaf,, ane lagi boring,,!! TULISAN MANA SUKA, 


Rabu, 22 Juli 2015

RAJA SURYA :)

  BERITA IKLAN

 Angin-angin malam, diatas pohon kelapa bernyanyi bagai burung merpati, cuaca seakan menggantung diri diatas singgasana mahkota, biru kemerah-merahan warna yang menempel dilangit-langit itu, awan-awan seakan mencari kesatria hebat dari mahkota raja, rajaa arip lagi bijasana, keadilannya terkenal dimana-mana, hingga puing-puing kenangan tak terlewatkan oleh rakyat-rakyatnya, raja  menerbarkan sebuah berita diseluruh pelosok desa,, sperti radio rodja ditelevisi, pengumuman-penguman,,,!!!! ada berita dari raja bahwa akan diadakan perlombawaan bagi masyarakat dan kaum bangsawan, barang siapa yang dapat menghitung pasir didepan istana dalam waktu yang singkat, ia akan diberi hadiah PUTRI Surya,,!! Perlombaan ini dapat dimulai besok pagi sampai terbenam mentari, dan penguman pemenang akan dilaksanakan pada hari senin, sedang hari sabtu dan minggu waktu istirahat sang menteri. 

seluruh kaum bangsawan berdecas decus kegigihan hatinya berharap jadi pemenang, apalagi masyarakat setempat seakan menawarkan, keindahan yang baru dalam dirinya pribadi, jalan-jalan seakan menerawang disela-sela batu pantai AN dibawah bukit itu. di kala malam semuanya berkunang-kunang bagai pelangi diatas titik cahaya benak mereka, seakan hanyut terbawa air sungai dibawa oleh SUSU kaleng Bendera. rentetan beduk seakan berdengun di dalam gedung GUDAM GARAM, dipantai lambuan haji. SURYA putri ternama yang indah dikala siang dan petang bila gelap. apalagi disamping-samping para laskar KOPI nikmat bagai bendera mau perang.

PUTRI SURya lembut bagai pelangi melambangkan hati, merah bungkusnya, tentu NIKOTINnya rendah, Nikmat dikerongkongan, keluar massuk napas berhembusan bagai bayang-bayang SANG SURYA, mungkin itu lambang kemahkotaan singgasana, dibalik rembulan malam yang berbintang 7. datanglah dari luar mahkota utusan sang bahasa, yang punya kemampuan tinggi dari segala bidang teknologi, mencangkul, dan menggali indah sang Suria, pemuda tampan ini, membuat para bintang, angin, dan rembulan malam berkunang-kunang apabila ia berjalan dan keluar dari rumahnya. pemuda ini datang hanya membawa diri, tanpa rasa ragu si pemuda mengajukan diri, saya dapat menghitung pasir dihalaman mahkota itu.

semua orang terdiam bagai sebilah keris dan papan tulis yang bertanya-tanya, siapakah dia yang begitu percaya diri sekali, katanya sambil mereka melotot lembut,, semuanya berkumpul lalu bertanya "siapa nama engkau wahai pemuda"!! pemuda ini berbicara terbata-bata "say,,,sa,,,ssaya, Ariya" semua orang terbengong, seakan meronta-ronta dibalik bambu yang hijau tua itu. laju angin meliuk-liuk dihati sang Ariya, "Ariya...! dari manakah engkau wahai Ariya?" pemuda ini melaju datar suaranya mengemudi diatas pesawat LION, "saya dari dua barat" semakin masyarakat dan para bangsawan itu terbata-bata hatinya, sakin penassaran diantara bangsawan itu maju bertanya "hei,, ariya, kami sudah satu hari menghitung pasir didepan halaman mahkota itu, tetapi kami belum temukan juga angka-angka yang tepat dari jumlah pasir itu, lalu, kamu datang dengan tubuh lesu, berpakaian remuk bagai gendang tak berbunyi, coba kamu hitung berapa jumlah pasir ini, jika engkau mampu menghitungnya niscaya PUTRI SURYA kamu dapatkan,,!!" datar dan lurus suaran bangsawan itu seperti sinetron belum lulus sensor diacara televisi siang. Ariya dengan takjub sambil memejamkan matanya lalu ia jawab " NOL ". mendengar jawaban itu sang raja keluar dari balik selimutnya, rajapun bertanya kepada ariya, "kenapa engkau katakan NOL wahai pemuda?" pemuda ini menjawab "NOL itu adalah sesuatu yang tak terhingga tuan raja, sebab keberadaan NOL itu tidak terhitung jumlah dan keberadaannya hanya bisa disebut NOL, sebagai mana jiwa kita, tak terbatas dari ruang dan keberadaannya" sang raja terbengong dan berdecak kagum dengan jawaban Ariya, lalu sang raja mengumumkan ariya adalah pemenangnya, akan tetapi para kaum bangsawan tidak menerima hal itu, lalu mereka mencari cara supaya ariya gagal jadi pemenangnya.

Tidak lama kemudian, merekapun menemukan cara terbaiknya karena melihat ariya orang miskin, dan dikira ia tidak membawa uang maka mereka menyuruh ariya membayar uang daftar, perlombaan tersbut, sambil berdecas-decus beduk jantung para bangsawan itu, mengira ariya tidak membawa uang, akan tetapi kebetulan ariya punya uang seribu dikantong celananya, lalu ariya mengeluarkan uang itu, uang seribu bagi mereka tiadalah artinya terpaksa ariya rela kehilangan kantongnya demi ROKOK SURYA dan mencari warung terdekat.lalu ariya memberikan kepada sang raja dan ariya menjadi rajanya surya.


whiting break....!!
https://www.facebook.com/ARiiArsenall

DUNHIL MEREK BERJUTA RASA

        Lembut alunan musik disekitar rumahku, rumah bukan rumah kantoran ataupun rumah pedesaan, tetapi rumah yang ada dalam dada, yang membentengi lembutnya keluar-masuk rumahku sampai kejari-jariku, sepotong kue memang nampak lezat diatas meja bundar ketika pertemuan bung karno saat konferensi pers zaman dulu, melintasi lisan indah para pasukan-pasukan pahlawan itu, seakan mengundang rasa sampai kepelosok desa, begitulah DUNHIL lembutnya tiada terarah seperti angin-angin ditepi pantai SELONG BELANAK, mengaung bagai roti dizaman belanda yang langka itu, kesejukanpun terasa ketika berdiri duduk ditepi pantai selong, melambai-lambai pasirnya yang kuning bagai gadis idamanku didua timur itu, DUNHIL sesosok para laskar kreatif di waktu petang yang bercahaya sunset. Ombak mengaung bagai AC putar dizaman jepang, persis putaran desas-desis airnya selaras lurus dengan angin yang membengkok-bengkokan hati kita, DUNHIL alunan musik pantai selong belanak berirama idgom bilagunnah membuat hari-hari tampak berpuisi dilangit-langit hati yang berbintang cahaya bulan dimusim kamarau nanti. 

         PUTIH kekuningan pasir itu, bagai sebatang rokok putih merek terhebad yang sudah ada dizaman 2017 nanti, kuningnya mengembang dipangkal rokok Dunhil, membengkok-bengkok asapnya bagai pohon komak yang meliuk-liuk dipohon bambu, turun naik dalam urat-urat leher, bagai water full, di Benang Stukel, pantang menyerah bila kita mengayun sepeda motor diatas angin bila berjalan kedua timur, hangat bagai kelambu tebal dimusim hujan.

      DUNHIL engkau pengayun julukan nomer satu DIPERESEAN, NIKMAT ketika kena pukulanMu, bagai GENDANG BELEK didesa GANTAR, Dunhil merek berjuta Rasa, yang singgah dihati para penikmatmu, melambung tinggi kepanteAN dan terbang melayang bagai pesawat GARUDA International Lombok. seandainya singa bisa merokok tentu pasti bersaing dengan bermerek mobil, apalagi, merek-merek kipas angin, yang tajam bagai jarum pentol para wanita. DUNHIL engkau seakan mungil dibalik kacamata, namun, nampak cerdas dihadapan para penguasa, penguasa yang hebad.

        Tumbuh dan berkembang warnamu, bagai lampion pawai dibulan Rhamadon, berdecas-decus warna yang meledak dibawah langit, menghalangi awan-awan putih lain dalam memeriahkan malam-malam itu, panjang warna-warni petasan nampak terpecah-pecah bagai pucuk teh yang direbut para ULAT BULU. malam romadon penuh berkah bagai buah kurma dari mekkah, bukan Onta yang lenggak-lenggok jalannya,
    Air sungai memang nampak jernih dari persinggahan malam, tetapi engkau tetap berwarna biru dikala siang,....jika dipandang dengan mata telanjang tentu jelas warnamu, berbeda dengan lain, indah bila kita melihat dari teropong bambu yang kecil itu, mungkin sunset akan mengapung terus bila ia bisa menikmatimu, dan bermain diatas pantai selong belanak, menitipkan cahayanya diberbagai wisata Lombok, DUNHIL,,, asap-asapmu tidak lebih jauh dari pemandangan diatas gunung rinjani dikala sore hari, menembus dan mengalir dari urat leher sampai ke urat nadi seakan-akan berada di bayangan-bayangan surga.

Apalagi yang mentooool,, uhhhhh hu..... dinginnya sampai ke ati ketika mandi di danau kecil di atas gunung rinjani.......!! dari pada angin lewat lebih baik berdiolog sunyi bersama si dunhil.. ha..ha..ha :)

BREAK dulu coy,,,,

WHITING.....!! 

Selasa, 21 Juli 2015

JIKA AKU BUKANLAH ada aku maka SAYA TIDAKLAH ADA saya

ANTARA ADA DAN TIADA



BINTANG yang membengkokan cahayanya terasa merdu diatas, daun-daun itu, nyamuk berikat sperti terbebas dari larik puisi dan iramanya yang berdengung dendang diatas pusaranya, melambung tinggi bagai puing-puing berita bersorakan di acara tv-one saat ini, rumus duniapun terpenggal oleh berita gembira yang dibawa nyamuk bangsawan itu, mengamuk bagai pedang yg benderang, terang-terang dan bernyawa zat kimia bagai merek no 19 di iklan-iklan itu. ia bagai raja semauk dizaman purbakala, mengamuk, mencekik hati dan batinnya. bagai teroris angkatan 2045,, raja hutanpun mengaung bagai sebilah keris yang diujungnya berdarah-darah bagai rumput laut terhampar dipesisir pantai, dan gelombang yang kurang tau tempat ia datang, gitar-gitar mengemis gentar dibalik bukit yang berkecamuk itu, lurus dari pandangan bagai surutan balon menyala-nyala dibalik kelambu hitamnya. 


Sesampai padepokan perguruan saya masuk ke rumahnya abi, mengajak maulana lahir batin, setelah tiba dirumahnya abi, kamipun turun, dan memohon ampun atas segala khilafku selama keberadaanku diranting perguruan, hingap dipunggung sebuah resah yang tak menentu, ku harus cepat-cepat pergi sebelum maulana bertanya, tentang pacarku, tetapi tak jauh dari rumah tu maulana bertanya.. 
"alex.. mana cewek itu..?" saya langsung bilang "ia pergi kepraya, tadi abi itu paman nya, katanya begitu" untungnya maulana tidak begitu peduli lalu kita balik kerumah, jika maulana peduli tentu saja saya akan terjepit malu, karena yang kumaksud Diyan itu adalah nama temanku yg cowok sebab saya tidak tau nama pacarku, tetapi sering kusebut ia adalah permata. 

    Kata abi, kalau kamu cinta kepadanya kamu harus mencintainya karena Allah, jadi, namanya tidak ku tahu, hanya saja sekali kumelihatnya dan waktu itu langsung dijalin tunangan dengan "syahadat, dan bismillah"  namun, aku malu menceritakan kepada ibu dan kakaku, karena saya tau bahwa mereka pasti menganggap angka NOL itu terbalik,,akan tetapi seperti orang bijak bilang bahwa guru itu adalah orang tua juga, jadi yang menjadi orang tuaku waktu itu adalah guruku, abi imron, begitulah hidup karena harus iklas untuk tidak mengetahuinya, namun percaya dan yakin kita dapat mendapatkannya.

   Aku dan dia antara Ada dan Tiada, mungkin banyak yang tidak percaya,,!! Akan tetapi suatu saat mereka-mereka dapat membuktikannya dan menyaksikan sendiri. dialok kecil dengan permata selalu terjalin dalam gelaran sejadah dikamarku, dengan sinyal-sinyal ayat al-qur'an, ditengah malam bertower robbul izzati. seakan ia ada tetapi lenyap dalam pandangan mata, nyata dalam dada. hingga rumah-rumah hatiku tiada seperti al-quran yang kosong, sejuk dan berderai rapi bagai irama music clasik berjuta rasa, dan seperti huruf-huruf U dalam al-qur'an yang bermakna nikmat Tuhan, dan Ha.. sperti dzat yang tiada dalam bayangan mata. menyatu dalam lafass rahasia HATI hua...!! dialah yang ada ku rasakan bersama Kebesaran dan dzat Tuhan. :)

   Lafas-lafas Al-qur'a bergantian ku baca dengannya,, dalam jarak yang jauh, meskipun itu jua ia terasa dekat dan berada didepan muka,, terasa mesra bagai kuku dan daging tidak terpisah antara jarak dan waktu disana, tidak akan kalah dengan alat modern saat ini, yang hanya menghabiskan pulsa jauh dari pahala, dekat dengan dosa. Tetapi, kalau hape Tuhan, tentu saja berjuta rasa terasa, dekat dengan Rob, mempertebal dompet paha dan pahala, dan tentu saja menjanjikan Syurga.

Permata aku ingin bertaubat dan Aku merindukanmu :)

BERSAMBUNG COI... ADA LAGI NATI.. SERU...TUNGGU YA...!!!

Minggu, 19 Juli 2015

Suara hati APa Ini ?

Biru angin menyapa, didalam bayangan yang singgah diatas permukaan mahkota, hingga malam-malam menghampiri jalan-jalan ditengah kota, remuk seperti tak bernyawa, itulah sampah yang berserakan indah,, dan daun-daun hijau dimusim kamarau terurai rapi hijau dalam kenangan sang mentari memerdekakan rumput ilalang yang berdiri, bergoyang, dan duduk terlelap sepi ditengah kota yang indah, sanubari hilang dalam bayang, hati tergoyang dalam teori dan pikiran berbentuk bagai burung merpati hinggap dipunggungku, pandanganpun merayumu, pendengaran menjadi syahdu dalam benak terukir indah. 
aku mencoba betanya pada diriku, prof coba engkau lihat bayangan disepanjang sejarah! apakah ada yang lain daripada yang lain? apakah ada daun yang turun kedunia ini tanpa sebab? atau tidakkah engkau melihat gunung-gunung itu, bagaimana ia ditegakan? tentu engkau mengetahuinya prof..!! apakah engkau mengetahuinya juga? bagaimana langit ditinggikannya!! analoginya ia adalah pikiran yang terbatas!! pikiran yang penuh kekuasaan, namun, kekuasaan yang baikah atau buruk!!

Prof..!! apakah engkau melihat bagaimana bumi ini dihamparkan? analoginya itu adalah kaki, pandangan kita yang begitu luas dalam perjalanan, coba engkau lihat juga, bagaimana onta diciptakannya? begitu kuat ia bertahan dipadang pasir dan dipunggungnya terdapat air yang ditampung onta itu! onta ibarat manusia dan tampungan air itu ibarat imu, kemanapun onta itu berjalan ia tetap kuat dan bertahan seketika kehausan onta selalu mengeluarkan yang ada dipunggunnya untuk diminum dan minuman onta itu ibarat ilmu, begitu juga manusia kemanapun ia pergi harus kuat dan bertahan melawan tantangan dan lawan, seketika itupula ilmu itu dipergunakan ketika diperlukan..!!


Apakah Prof mengerti?? apa yang belum dipahami? boleh saya kasih tau prof? prof..!! sesosok orang yang dikuatkan Allah, diluaskan pemandangan dalam berpikir, diberikan, dicukupi, dipenuhi, ilmu oleh allah, lalu kenapa? ketika masyarakat kehausan prof. masih menyimpan apa yang Allah cukupi untukmu? Apakah derajat belum cukup? apakah jabatan belum cukup atau wanita indah disampingmu belum mencukupi?

Banyak diantaranya belum memiliki hal itu, namun, banyak diantaranya menginginkan melakukan yang baik untuk itu! Apakah prof paham? apa yang belum dimengerti?
prof. engkau bagaikan kelambu putih yang tersengat diujung pelepis besi.

Engkau terkenal sampai kepenjuru dunia dan kemampuanmu melebihi batas waktu, tetapi kenapa engkau menghilang seakan masyarakat kami bagaikan pisau yang menusuk-nusuk dirimu!!
kenapa engkau berdiam didalam kelambu putihmu? Apakah engkau meragukan kekuatan ilahi? ataukah engkau sengaja bersembunyi didalam pena yang digariskannya?

Prof. engkau hanya digariskan untuk mengibarkan bendera merah putih di ujung langit ke-7. engkau adalah tangganya prof!! bukankah kekuatan masa bagian dari kekuatannya dan kekuatannya ada padamu Prof!! ayoo,, prof kami menunggumu!!

Prof, kami rindu kemenangan didunia ini sampai akhirat nanti, ataukah engkau akan membuat kami bersaksi bahwa Prof tidak berguna sama sekali!! dunia pendidikan yang prof bangun sesuai dengan teori yang pasti. prof. mengetahui seakarang dunia runtuh dan butuh penyelesaian. lalu akan diabaikan? tidak prof tidak....!! itu tidak logika, itu tidak berdasarkan sejarah, itu tidak manusiawi dan itu bukan teori yang jitu..!! 

Prof. maukah mendengarkan petuah kecil dari remasan jerih jemariku..?
aku iklas memberikan demi kepentingan bersama,, tetapi Prof. jangan dibawa kabur ya..? sebab ini bukan kantong kecil yang berisi berlian dan perak!! tetapi segengam cahaya emas dan permata murni dari ilahi, prof maukah mendengarkan petuah kecilku?
tetapi beri aku peluang hanya sebatas bukti kepada diriku, ibuku, kawan-kawanku karena terlalu lama hati ini mengandung beban, hinaan dan cacian yang tak bertulang. 

Prof. aku membantumu keluar dari selimut putihmu!! tetapi pegang amanahku, bantu aku, sebagaimana aku membantumu. Prof. Apakah engkau bersedia mendengar petuah kecilku?
Apakah engkau sudah siap..?
bersedia..?
sungguh..?

WAITING............!!!

PROF. petuahku ada diatas...!! :)

kidding..!!

aku juga tidak tahu.. ha,,ha..ha blang..blang,,blang..!!

HANTU IKLAN BERMUTU

ONCE UPON A TIME

Langit-langit bercerita dengan angin yang berpasrah hati kepada rembulan, lalu si Langit bertanya kepada si Angin, wahai angin,, seandainya aku munukar analogi denganmu maukah engkau menukarnya? si anginpun bertanya kepada si langit, wahai langit seandainya analoginya cukup membuatku terhibur daripada aku memberi napas kepada dunia, aku mau, apakah analogi yang kamu maksud wahai langit?. langit pun berubah kebiruan, dan awan kemerahan, ikut mendengar pembicaraan angin dan langit. wahai angin, maukah engkau jika aku bertukar tempat denganmu wahai angin? dengan wajah kebiru-biruan si langit penuh gairah, angin pun terheran-heran ada apa dengan si langit. wahai langit, untuk apakah tempatku jika tempatmu lebih baik daripada diriku? si langit menjwab. wahai angin aku meminta menukar tempatku dengan tempatmu supaya aku bisa Menjepit manusia-manusia yg tak merasa berdosa di dunia dan supaya mereka mengetahui betapa marahnya aku atas perlakuan mereka. lalu si angin pun terdiam tanpa seribu bahasa, wahai langit ide mu cukup menggembirakan kalau aku mampu membantumu dan bintang untuk meleyapkan iblis-iblis itu. para galaksi bintangpun tercenganng mendengar dialok langit dan angin yang begitu girang dalam diri si bintang, hingga wktu berlalu, tiba-tiba langit dan angin melihat sesosok anak di sebuah pelosok berjalan sendiri, terisak-isak nada hatinya, langit memperhatikannya dan angin mengikuti anak ini, wahai angin,, untuk apa engkau mengikuti anak itu, anginpun menyahut, karena aku mendengar isi hatinya yg penuh dengan duka cita. si langitpun tertegun rapi dengan kebiruannya disore hari. burung-burung ikut memperhatikan berita itu, sesampai dirumah anak itupun mengetuk pintu rumahnya, ibu..ibu..!! ibunya tidak menyahutnya karena ibunya masih dalam sholat.
    anak itu terdiam lalu ia tendang pintu rumahnya yang terbuat dari kayu jati tahun 50-an, nampak pinggirnya terbaring bagai buah-buah kedelai terbiris rapi oleh semut-semut. pintu itu melayang-layang diatas punggung ibunya yg sedang sujud, namun, ibunya tetap medirikan sholat, anak ini semakin marah karena ibunya tidak merespon sedikitpun kecuali dialok kecil kepada robnya. lalu anak kecil mencari botol kecil, lalu ia kencingi kedalamnya, dan menyirami ibunya ketika sedang duduk, tetapi ibunya masih menyelimuti langit langit rahang lidahnya dengan lafas berlian dari firman Tuhan yg turun dari ketinggian tak menentu. anak ini menyahut kecil bagai sebaris pedang dan petir yang menghantam ibunya dikala ia duduk, bagai petir-petir --- yang melingkari tenggorakan keringnya dalam hati. dan mengering bagai sebiris qolbu tersesat dijalan yang berbatu api. langit terheran-heran ingin cepat cepat bertukar tempat dengan angin supaya ia menjepit manusia semacam itu. langit berteriak dengan keindahan merayu sang angin, tetapi robbul izzati belum mengizinkan hal itu. 
anak seperti bangsawan itu, seakan teriris roti dimeja bundar sang mentri, ibunya mengucap salam lalu melantun nada khusyuknya kepada ALLAH robbul izzati, "wahai Allah sekiranya engkau perkenankan satu malam bersama cahaya terangmu, maka itu lebih baik bagiku dari pada aku terhina seperti ini, sungguh engkau maha mengetahui lagi maha suci kasih sayangmu" mendengar do'a ibunya anak itu semakin girang menghantam dadanya sendiri, mencekik batinnya sendiri, sperti danau yang belum disirami air kesejukan rahmat dari Ilahi. tidak sedikitpun ibunya meresponnya, lalu anak ini pergi mencari pistol, tetapi angin mencoba mencegahnya dengan dikalabui pandangannya, anak ini mencari kayu besar lalu ia kembali dan menghantam ibunya, ibunya pun terbaring tergeletak darah ibunya memancar bagai pisang yang dipisah-pisah dengan batangnya, dan bagai air yang mengalir seperti water full lobar itu. langit menyapu-nyapu para awan untuk melihat kejadian itu, anginpun, menghembuskan kekuatannya hingga langit-langit rumahnya berantakan bagai sampah dipinggir jalan, dibawah jembatan djokjakarta itu. 
burung-burung merpati berterbangan sambil bernyayi-nyayi diatasnya, keelokan nada merpati membawa beberapa orang dipedesaan mendatanginya, untuk mendata kependudukan. anak ini merasa ketakutan darah ibunya yg mengalir berbanjiran seperti kota jakarta yg membeku dan mengering bagai suasana ditaman indah lombok tengah, kedua kaki anak itu tidak bisa ia angkat lantaran kedurhakaannya, sementara para pejabat desa sudah mendekat, melihat rumah yang runtuh berantakan si para kantor-kantoran itu berlarian, timbul dalam benak mereka sekantong kopi hangat dipagi hari, lumayan,,untuk dibuatkan laporan terhebad, dan menghasilkan dana besar. nampak dari atas si langit menyasikan mereka dengan wajah pucat pasi bagai sawah dimusim panas. 
semakin ketakutan si anak ini, ingin ia berlari bagai kilat dan petir merajai hujan tiap hari,, Nak ada apa ini? mereka bertanya dengan wajah sendu gurau. anak ini terdiam tanpa seribu bahasa, dan bersuara terbata-bata.. aaaa...anu.! ibunya yg terjepit atap rumahnya nampak seperti kain yang dibungkus berwarna putih dengan alat sholatnya. si bapak-bpak ii mengangkatnya lalu ia melihat sesosok ibu tua yang tidak bisa berjalan itu terkapar-kapar, bagai pohon pisang yg terpecah belah dimusim gawe. 

keduannya pun bengong..!! "'proposal Nyata duit yang bergantungan ditiang-tiang langit". namun ia Sadar bahwa Anak ini butuh bantuan supaya kakinya tidak tenggelam, darah yang tebal bagai LIM itu seakan tidak ingin lepas dari kedua kaki anak ini. anak yg menghulus kayu di kepala ibunya itu dikira terpaan atap dan kayu kayu rumahnya yang oleh pejabat itu, lalu kedua pejabat itu memberi solusi kepada anak ini.,.. " tenang..tenang.." dengan sikap lembutnya, yang membuat benaknya melayang sampai ke pintu surga ke-7, Berlian..berlian Bro. kesempatan tidak terulang lagi pernyataan batinnya menggema dideretan bintang dan langit-langit ke-5. pejabat yang satunya seakan menghirup bau surga yang tertimbun emas ditengah-tengah ujung jarinya. lalu mereka gelisah, seraya berkata, "Nak tenang, saya ada solusi, kebetulan saya bawa SOKLIN pemutih untuk menghilangkan darah-darah ini"

PETUAHNYA BUAT SENDIRI YA...!! haha kidding :)

Sabtu, 18 Juli 2015

MALAIKAT JATUH CINTA

ONCE UPON A TIME

       Terhempas bayangan dipelupuk mata bagai karisma rembulan memecahkan record dunia. sebuah desa terbentang sunyi ditengah-tengah malam bagai rembulan penuh duka cita. seorang gadis bernama Pelita mentari, wajah yg berseri-seri hinggap diujung bulu-bulu matanya sepenggal cahaya yg berbintang indah, ia gadis idamn setiap pria, sesiapa yg melihatnya dan ia membalas pandangan maka seakan seakan setiap pria seperti duduk diatas kesejukan senja dipagi hari.  namun, sayangnya si gadis indah memikat hati ini, sudah sejak lahir terkena penyakit yang mematikannya, kini hanya hitungan permenit ia akan melayang ditengah-tenngah dunia yang bertuah, gadis cantik ini tinggal bersama ibunya, sedang bapaknya sudah tiada. pelita yg hidupnya penuh kecemasan dan penuh kekawatiran, ia menutupi penyakitnya dengan diam,lantaran sayangnya dengan ibunya, sebab jika ia menceritakan penyakitnya maka penyakit jantungan ibunya kan kambuh,, Pelita tiap hari mengurusi ibunya, tanpa rasa lelah dan mencemaskan dirinya, tetapi tu tidak membuatnya mengeluh dari rasa sakitnya yg secara tiba-tiba kambuh, Lalu, Pelita tanpa rasa keraguan atas kekwatirannya pelita pun menceritakan kepada ibunya dengan cara diam,


Pelita : bu,, seandainya suatu saat nanti sy yg duluan meninggalkan ibu kedunia lain,,,(sambil berpikir) hmm,, apakah ibu mau memandikan, mengkapankan, dan memakamkanku didepan halaman rumah bu.? (sambil nampak bergurau, untuk menghilangkan perhatian duka cita ibunya).

ibu : wah, wah, sudah mau mencoba menguji ibu ya..? (sambil ibunya memotong sayuran)

Pelita : bukan begitu bu..!! tapi.. seandainya benar, apakah ibu mau menambahkan make-up dan lifstik supaya Pelita tambah cantik dan menawan ? (sambil terseyum merayu ibunya)

ibu : hehe,, ibunya terseyum,, sambil bercanda canda dengan Pelita, kalau itu sih pasti, apa pelita mau mendaahului ibu?

Pelita : hehe, Tidak bu.. pelita mau barengan..!

ibu : kamu ini... siapa coba yg akan menangisi jika ibu atau kamu yg duluan,, ayo..!!

kedua-duanya terus bercanda dan bergurau dalam rahasia pribadinya, tak lama kemudian pelita batuk dan mengeluarkan darah dari hidungnya bercucuran, ibu nya.....

(mf y Cui.. bersambung)<<<<<!!! :) Ringkas cerita ...!! lagi ada tagihan mendadak..!!

Pelita dimakamkan didepan rumahnya. pada malam hari malaikat mungkar datang, dan bertanya kepada simayat..
malaikat : wa...' melihat keelokan si gadis, malaikat terpaku bagai musik clasik yg populer zaman dulu, malaikat tidak bertanya kepada simayat ia mengungkap sepenggal kata yg indah "pandangan pertama baru kumelihat mayat secantik kamu,. berparas melati,,,,anggun delima.."

mayat berlari dalam kubur.. ketakutan.. !! malaikat mungkar berteriak... Nangkir..... kejar dia.. malaikat Nangkir berlari mengejar si mayat, tetapi ditengah perjalanan si malaikat terjatuh.. lalu ia berteriak... " JATUH BANGUN AKU...MENGEJARMU "namun, dirimu tak mau mengerti......!! lalu si nagkir bangun dan terjatuh lagi berteriak lagi "ku bawakan segenggam cinta namun dirimu berlari lari jauh dipangkuanku.."


Bersambung ...!!!
sekian dan terima kasih...




Persimpangan Surga Ke - 7

ONCE UPON A TIME..!!

      Daerah yg cukup kering dengan alunan musik burung merpati muda hinggap dipunggung para laskar pohon randu,, hijau buahnya seakan mengapung ditengah tenggorokan sang wanita, lembut wajahnya, pendek pendek  pemandangannya.. sikap lemah lembutnya membuatnnya terpaku, dalam kondisi yg mengenaskan dirinya, membuatnya terpaku dalam batin.. wanita permata indah tahun 90-an, hidup penuh ketertutupan lantaran takut akan orang tuanya sudah renta. ia tinggal dipersimpangan jalan bersama ibu semata wayangnya. tiap hari ia menjalani tugass sebagai seorang bapak, mencari makanan disela sela hutan belantara, untuk mendapatkan makanan si gadis cantik lembut pemandangannya ini tidak pernah putus asa, ia terus mencari dan mencari demi ibunya yang sudah tua, dan berpenyakitan, akan tetapi gadis cantik pendek pemandangannya ini, merasa gelisah kelak meninggalkan ibunya lantaran penyakitnya lebih dahsyat dari ibunya, gadis cantik lembut wajahnya, menyikapi hari harinya penuh dengan antusias,, penuh dengan kegoyahan hidup, antara ada dan tiada. mentari yang menyengat panas diujung bulu matanya membuatnya tetap tegar dan kuat dalam mencari makan untuk ibunya. sesampai dirumah ibunya sangat kelaparan, gadis indah ini hanya mendapat satu genggam makanan, lalu ia menyuapi ibunya dengan penuh kasih sayang,, ketika ditanya oleh ibunya, Nak sudah makan? gadis cantik berwajah sendu biru ini menatap ibunya dengan seyuman memerah hijau dipegunungan salju. bagai terik mentari disenja hari. dan disore hari digunung rinjani. seraya berkata, Udah, ko..Bu..!! suaranya lambat meraung diatas bukit ternama disurga ke-7. ibunya pun terus makan dengan lahap.. sedikit demi sedikit air mata mengalir dari ujung hati sampai ujung dadanya. aliran air matanya bagai dua buah danau yang mengalir indah disurga. 

gadis cantik : Bu.. bisa ibu cepat sembuh,,?
ibu : Kenapa Nak..?
gadis cantik : aku mau ibu sembuh dan bisa berjalan..! sambil terseyum dengan keindahan bunga melati.
ibu : jika Tuhan memberkati,, Nak, dan ibu sudah tidak kuat lagi untuk itu nak...
gadis : jangan berkata begitu,, bu harus kuat,,!
ibu : ho..kho..ho.. mengeluarkan darah kemerahan.
gadis : ibu.. ibu.. maafin aku bu,, ibu harus kuat.. sy mohon ibu harus sembuh,, 
ibu : Nak ibu,, akan sembuh asalkan kamu ambilkan ibu obat dibalik bukit sana..!! sambil menunjuk arah timur.. lumayan jauh dari tempat tinggalnya.

si gadis langsung mencium tangan, dan kening ibunya,, tunggu aku bu,,, berlari tanpa rasa ragu..!!
meskipun si gadis tidak makan dua hari semalam, hanya minum dari air embun,, tetapi ia tetap bersemangat demi ibunya.. dan rasa sakit di dadanya pun tak ia hiraukan meskipun ia berdehuk dahak.. berdarah,,!!

langit seakan menangis,, mendung pun mencurahkan kesedihanya,,sambil bercahaya cahaya menggema diujung awan hitam..!! si gadis terus berlari,, ketujuan melewati pepohonan yg girang bersorakan menyeru kemerdekaan dan kemenangan,, langkah gemersit bagai kilat dan petir mencekam setiap jalan,, hujan pun turun,, hinggap beberapa daun melayang-layang diatas punggungnya,, sambil berlari, untuk mendapatkan obat ibunya itu..!!
 gadis canti berparas seksi namak seperti primadani primadani disurga yg tersumbat daun-daun yg hijau terbang melayang melintasi hujan yg menggumpal diatasnya seakan hujan-hujan itu mengguyuri semangatnya. tangan kanan dan kirinya mengayun sampai keatas langit-langit. 
ia berlari terus berlari.. sampai akhirnya ia temukan bukit itu. lalu ia mencarinya dibalik bukit. sambil ia berteriak menangis,, ibu.. kenapa tidak ibu katakan dari dulu..!! kenapa ibu tidak katan!! kenapa bu..!! ia terus berteriak sambil mencari, tangan kiri yg dulu lemah menjadi kuat, menebas batu batu itu. pohon-pohon kecil dihadapannya tidak menjadi masalah bagi penyakitnya yang hanya tinggal beberapa hari tak berfungsi lagi. namun, tidak menjadi salah satu sikapnya dalam benaknya untuk mengeluh, akhirnya ia menemukan obat itu, hijau, kuning dan merah rupanya bulat sperti buah kedelai. si gadis berlari tanpa rasa lelah,,berlari,,berlari,, petir dan kilat merespon lembut sampai ketiang tiang surga. hujan bercucuran seakan membeduk seperti batu salju lantaran hujan yg besar. 
terbayang seyuman ibunya,, menembus diatas cakrawala cakrawala kehidupan yg indah dibenaknya. sambil terus berlari dengan kekuatan penuh power ful, supaya cepat sampai ketujuan, batu-batu dijalan diterjangnya bagai kangguru berburu harimau. pohon-pohon berjatuhan lantaran angin mengusap usapnya, tetapi si gadis terus menghindari pohon phon itu, bagai singa mengejar mangsa. 

bertebaran petir petir diseluruh angkasa menebas menmbus, awan awan yg gelap gulita, burung burung ikut membantu dengan kepakan sayapnya seakan akan burung burung bersorakan, ayoo,, kamu pasti bisa.. pasti bisa.. hidupmu sudah diujung jalan, bersemangatlah, semangat semnagat, Dis gadis.. 

20 meter dari rumahnya, nampak ujung rumahnya yang terbuat dari jerami dan pohon kelapa yg tebal, tetapi itu tidak membuatnya, kuat. hujan yang deras bagai pelita batu menembus awan awan salju, menerpa ditengah tengah rumahnya, 10 meter dari rumahnya, nampak air hujan menyirami rumahnya, hujan hujan itu berkeliling bagai ujung ujung rumahnya, tersengat hati berdialok sunyi, berirama bagai irama musik sang pelangi, beridgom bigunnah yang berdengung petir kesedihan hati. 
si gadis perjalanannya seakan terhenti, menghembus napas mengerjitkan dahi seakan dagunya diujung pelita langit langit yang menangis. batu kecilpun mengusik kaki kirinya, hingga ia terjatuh terhampar bagai bidadari melayang layang disurga jannah,, sambil berteriak bagai petir dan kilat dinegara india, terpencar cahaya sengit dipenghujung faris, hinggap disinggasana turki. 
berdebur-benderanglah kisah si gadis dan ibu tua, hilang dalam bayangan mata, dalam pandangan beribu ribu cerita cinta, 

next book

Terkadang Raga adalah permadani dunia yg tidak selalu menyertai bimbingan terbaik, namun, bagaimana jiwa kita menyertainya dengan ketulusan yg sesungguhnya.